Masuk Angin: Antara Ada dan Tiada

Masuk Angin. Kata ini tentunya tak asing lagi di telinga kita. “Ah palingan ini cuma masuk angin!”  kata-kata ini tentunya sering kita dengar bukan? Selama belajar di Fakultas Kedokteran, sejauh ini saya belum pernah menemukan ada istilah masuk angin di textbook-textbook atau buku-buku kedokteran. Nampaknya istilah ini tidak dijumpai dalam ilmu kedokteran.  Namun demikian, pemakaian istilah ini sudah sangat memasyarakat.

Orang-orang yang aktif ronda, pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan jaket, orang yang kehujanan dsb erat dikaitkan dengan masuk angin. Biasanya dikatakan masuk angin ketika ada gejala-gejala seperti nyeri otot, perut kembung, sakit tenggorokan, pusing, bersin-bersin hingga batuk pilek. Namun sekali lagi, tidak ada istilah masuk angin dalam dunia kedokteran. Gejala-gejala masuk angin yang kebanyakan orang bilang sebenarnya adalah gejala-gejala dari penyakit lain.

Orang-orang mengatakan masuk angin ketika otot nya pegal-pegal, hal ini biasanya ditemukan pada orang-orang yang terlalu letih dan atau stress, orang tersebut terlalu capek dan kurang istirahat. Padahal, berdasarkan penelitian, di otot yang pegal tersebut tidak ada angin yang terperangkap. Orang-orang juga mengatakan masuk angin ketika merasakan adanya udara di seluruh tubuh (udara yang terperangkap di dalam rongga pencernaan lebih tepatnya) yang kemudian mempengaruhi perasaan pasien yang akhirnya membuat badan terasa tidak enak, seperti perut kembung. Dan perut kembung sendiri dalam dunia kedokteran bisa dikarenakan adanya gangguan lambung (yang biasa disebut maag) atau gangguan pencernaan lain nya. Sementara pusing, bersin-bersin dan batuk pilek biasanya merupakan  gejala flu.

Fenomena lain yang cukup unik ditemukan di masyarakat tentang masuk angin ialah bahwa banyak masyarakat yang lebih memilih pijat dan kerok dibanding mengkonsumsi obat-obatan atau pergi ke dokter ketika gejala-gejala tersebut muncul. Masyarakat banyak yang merasa bahwa begitu mereka dipijat dan atau dikerok, keluhan masuk angin itu hilang. Padahal, lagi-lagi kejadian tersebut tidak dapat dibuktikan secara medis.

Pijat dan kerok merupakan rangsangan refleks terhadap rongga pencernaan untuk mengeluarkan udara yang pengeluaran nya bisa berupa sendawa atau buang angin (kentut). Pijat dan kerok juga bisa merelaksasikan otot-otot yang tegang. Kerokan hanya mengalihkan rasa sakit yang diderita pasien, tapi tidak untuk menyembuhkan nya. Kerokan akan menyebabkan aliran darah ke kulit lebih lancar, sehingga badan akan merasa lebih segar.

Tapi perlu diperhatikan, pijat harus dilakukan oleh orang-orang  yang benar-benar pandai melakukan nya. Tapi untuk mengerok, JANGAN DILAKUKAN!  Mengapa kita tidak boleh mengerok badan kita?? Mengerok akan menjadikan pori-pori kulit kita lebih besar. Mengerok pun akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah kapiler. Dan tahukah kita, warna merah di kulit kita ketika sedang dikerok, itu bukanlah tanda bahwa angin sudah keluar, melainkan tanda kalau pembuluh kapiler kita sudah pecah.

Jadi, ketika kita merasakan gejala-gejala yang orang biasa bilang masuk angin tersebut, alangkah lebih baiknya untuk segera menghubungi dokter, agar diketahui sakit yang diderita apa, sehingga bisa diberikan obat yang tepat sesuai dengan penyakit yang anda derita.

Agar terhindar dari gejala-gejala tersebut, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan kalori tinggi, membiasakan pola hidup bersih , selalu membiasakan mencuci tangan, olahraga teratur, dan ada baiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin alami pada tumbuhan, serta perbanyak minum air putih dan istirahat yang teratur.

2 komentar:

tsukisuki mengatakan...

Hmmm.. Tapi kan kalo ke dokter ujung2nya di kasih obat. Padahal kebanyakan mengkonsumsi obat itu ga bagus. Makanya, masyarakat Indonesia lebih memilih pijat. Saya juga salah satu penggemar pijat (meskipun tidak suka dikerok) karena lebih murah (memanggil tukang pijat daripada ke dokter & beli obatnya) dan efeknya langsung terasa.

Tapi menurut pengalaman saya sendiri nih, kalau memang bukan "masuk angin", lalu grenjel2/tonjolan2 kecil yang ada di tempat yang dianggap "pusat berkumpulnya masuk angin" itu apaan dong? Kenapa kalau bagian itu sudah dipijat sampai hilang (tanda anginnya hilang), badan langsung enak?

danfer mengatakan...

ke dokter itu untuk mengetahui penyebab masuk angin tersebut (karena masuk angin itu bisa diakibatkan oleh berbagai penyakit medis), dan memang tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan hanya pijat saja. pijat dapat memberikan rangsangan refleks terhadap rongga pencernaan untuk mengeluarkan udara dan juga dapat merelaksasikan otot.
grenjel2/tonjolan2 kecil yang ada di tempat yang dianggap pusat berkumpulnya masuk angin itu merupakan udara yang terperangkap di dalam rongga pencernaan.